Sabtu, 21 Januari 2012

PERSPEKTIF = SATELIT DIRI

Setiap orang memiliki satelit dalam dirinya, yang bisa membimbingnya melihat tentang sesuatu apa adanya atau bagaimana adanya. 

Berikut analoginya...

Saat itu satelit A & satelit B sama-sama sedang mengamati gemerlapnya kota Jakarta, memperhatikan betapa menariknya kota Jakarta dengan segala hiruk pikuk, gemerlap indahnya dan suasana kemacetan kota tersebut.

Beberapa saat kemudian, ketika satelit A masih asik mengamati kota Jakarta, Satelit B mencoba men-zoom out sedikit lensanya, ternyata Satelit B telah menemukan sesuatu yang baru, yaitu sebuah pulau jawa (ada Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Kediri). hmmmmmm pemandangan yg sangat berbeda.

Ketika Satelit A masih asik memperhatikan kota Jakarta, Satelit B mencoba utk zoom out lagi, ternyata Satelit B menemukan sesuatu yang baru lagi,, Satelit B melihat Indonesia (Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusra, Maluku, Irian). hmmmm luar biasa...

Ketika Satelit A masih saja memperhatikan Jakarta, Satelit B mencoba zoom out lagi lensanya, dan wow... Satelit B melihat Bumi beserta isinya. (negara-negara: Indonesia, Cina, India, Australia, Amerika, Jepang, dan negara lainnya)

Ketika Satelit A masih asik dengan pemandangan Jakarta, Satelit B mencoba zoom out kembali. dan kembali Satelit B melihat keajaiban yang luar biasa, Satelit B melihat susunan tata surya (matahari, merkurius, venus, mars, bumi, uranus, saturnus, neptunus, jupiter). 

Ketika Satelit A terus saja memperhatikan kota Jakarta, Satelit B mencoba zoom out lagi, dan Satelit B melihat ada bimasakti, andromeda, nebula, dan milyaran galaksi lainnya.

AWESOME...!!!

tentunya, sesekali Satelit B mencoba zoom in untuk melihat kota Jakarta, dan zoom out kembali seperlunya ketika Satelit B ingin memandang alam ini sebagaimana adanya. 

Seperti itulah sudut pandang kita dalam melihat sesuatu bagaimana adanya. Tentunya satelit kita perlu kita rawat agar berfungsi dengan baik, bila perlu di upgrade untuk mendapatkan kualitas visi yang baik. Kembangkan terus perspektif kita ttg alam tempat kita tinggali ini, agar kita dapat lebih bijak lg dalam menyikapi hidup ini.

Have a nice day... ^_^

KOMIDI PUTAR

Pesan buat orang tua dari bocah-bocah generasi berikutnya :

Sebenarnya Anda dan Saya itu sama saja... hanya saja Anda lebih duluan naik "Komidi Putar" ini dan Saya belakangan.

Jadi, minta tolong :

- "Komidi Putarnya" jangan di rusakin dong!. Kalian enak sudah puas, tapi kami pake yang sudah rusak. kalau bisa, di perbaiki dan di baguskan.

- Sekelilingnya jangan di buat kumuh, kalau bisa dibuatkan taman yg indah.

- "Komidi Putarnya" jangan di tulis pake tulisan yg jelek, kata-kata yg buruk, atau lukisan sampah. lukiskan dengan warna-warna sejuk dan kata-kata bijak.

Itu saja permintaan kami, agar kami bisa menikmati "Komidi Putar" ini sampai saya beranjak dewasa dan berpesan hal yang sama pada teman se-usia saya...

Mungkin kalian para orang tua, enak-enak saja bermain disini gak memperdulikan kami yg sedang menanti giliran bermain. setelah kalian selesai (......), mainan kami sudah rusak.

Jadi minta tolong untuk : Jadi orang tua yang bijak! jadi orang tua yang dewasa! Jadi orang tua yang adil! Jadi orang tua yang mempersiapkan tempat yang indah bagi kami generasi nanti.

Ketahuilah, bahwa kita adalah "SATU", kita dari orang tua yang sama yaitu ADAM, dan dari TUHAN yang sama.

Mari hidup berdampingan dengan damai...

sumber : bisikan dari suara kecil-ku, kepada ego-ku yg besar